Senin, 20 Mei 2013

tugas vertebrata (aves)

a . klasifikasi 

Kerajaan : Animalia 
Filum       : Chordata 
Kelas      : Aves 
Ordo       : Passeriformes 
Famili      : Muscicapidae 
Genus     : Copsychus 
Spesies   : Copsychus malabaricus














b .Ciri Morfologi
Memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah
hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau. Murai Batu dari Tanjung Redep, Kalimantan Timur menpunyai
keunikan di bagian kepalanya yang bergaris putih memanjang ke belakang. Murai Kalimantan memiliki ekor lebih pendek dengan panjang sekitar 8-12 cm, sementara Murai Batu Sumatra 15-20 cm . Ciri khas lainnya adalah Murai Batu Kalimantan apabila berhadapan dengan jenisnya akan mengelembungkan bulu-bulu disekitar dadanya sambil berkicau. Badan berukuran 14-17 cm


c .Pencernaan pada Burung
Terbagi menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaannya terdiri atas :
Paruh -  rongga mulut - faring atau tembolok - lambung dan usus.
Paruh ini tidak berfungsi untuk mengunyah makanan karena burung tidak mempunyai gigi. Makanan yang masuk ke dalam rongga mulut langsung menuju kerongkongan yang merupakan pipa atau saluran antar rongga mulut dan lambung.Makanan disimpan untuk sementara waktu dibagian bawah kerongkongan yang disebut tembolok. Makanan masuk kedalam lambung yang terbagi menjadi lambung kelenjar yang berfungsu mencerna makanan dan lambung pengunyah yang berfungsi untuk menghancurkan makanan. Lalu proses pencernaan selanjutnya di dalam usus kemudian sisa makanan di keluarkan melalui kloaka.





d. Sistem Ekskresi Aves (Burung). 
Burung memiliki ginjal dengan tipe metanefros. Burung tidak memiliki kandung kemih sehingga urine dan fesesnya bersatu dan keluar melalui lubang kloaka. Urine pada burung diekskresikan dalam bentuk asam urat. Metabolisme burung sangat cepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus memiliki dinamika yang sangat tinggi. Peningkatan efektivitas ini terlihat pada jumlah nefron yang dimiliki oleh ginjal burung. Setiap 1 mm3 ginjal burung, terdapat 100–500 nefron. Jumlah tersebut hampir 100 kali lipat jumlah nefron pada manusia. Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi garam yang bermuara pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola makannya yang memangsa ikan laut dengan kadar garam tinggi.




e .Sistem saraf (koordinasi) Aves
Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil, serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.lubang telinga nampak dari luar, dengan meatus auditoris eksternal terus kemembran tympani (gendang telinga). Telinga tengah dengan saluran-saluran semi sirkulat terus ke koklea. Pendengaran burung dara sangat baik. Dari telinga tengah ada saluran eustachius menuju ke faring dan bermuara pada langit-langitt bagian belakang.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada dorsal paruh. Indra pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu sebuah membran bervaskulasi dan berpikmen yang melekat pada mangkuk optik, dan melanjut kedalam humor vitreus. Syaraf optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada berbagai jarak.




f . sistem  reproduksi
1. Sistem Genitalia Jantan.
    -Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral  lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
    -Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.

2. Sistem Genitalia Betina.
 - Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian      dorsal rongga abdomen.
  - Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.

3. Proses Festilisasi

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.

4. Fungsi bagian-bagian telur aves :
.    Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio
.    Kuning telur --> cadangan makanan embrio
     Kalaza --> menjaga goncangan embrio
     Putih telur --> menjaga embrio dari goncangane.    Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio
.   Amnion --> Amnion adalah semacam membran/selaput yang melindungi embrio dalam telur. Yang memiliki amnion telur adalah reptilia, unggas, dan mamalia sehingga ketiga kelas ini disebut “amniota”. Amnion telur tidak terdapat pada ikan dan amphibia, sehingga dua kelas ini disebut “anamniota”.



g . sistem sirkulasi
sistem peredaran darah pada burung murai yaitu jantang .jantung burung juga mempunyai bagian-bagian yang sama seperti jantung manusia. Vertebrata ini memiliki jantung yang terdiri atas empat ruang, meliputi atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel bilik kiri. Sekat (septum) di antara ruang tersebut juga sudah terbentuk sempurna,sehingga tidak terjadi percampuran darah kaya oksigen (O2) dan darah kaya karbondioksida (CO2).Proses peredaran darah burung dimulai saat darah yang mengandung karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh menuju jantung tepatnya ventrikel kanan. Oleh jantung, kandungan karbondioksid dalam darah dipompa menuju paru-paru untuk dilepaskan, sedangkan gas oksigen diikat paru-paru. Kandungan oksigen dalam darah ini dialirkan menuju ke jantung lagi, selanjutnya masuk ke atrium kiri,
dan akhirnya ke ventrikel kiri. Peredaran yang demikian ini dinamakan peredaran darah kecil.Setelah dari ventrikel kiri, darah yang mengandung oksigen akan diedarkan menuju seluruh sel tubuh. Pada sel-sel tubuh ini, kandunganoksigen dalam darah dilepaskan, sementara gas karbondioksida sebagai sisa metabolisme diikat. Kemudian, darah yang mengandung karbondioksida ini dialirkan menuju jantung. Peristiwa ini akan terjadi berulang-ulang dan dinamakan peredaran darah besa